• home

tante dari internet

Cerpensex | ada yang bilang komunitas tante girang itu banyak di internet, ternyata slogan itu gak salah, buktinya
gue bisa dapet tante tante di internet!! Berikut ini adalah pengalaman aku dengan seorang wanita baya,
sebut saja namanya Debbie usianya 35 tahun dan Lucy 33 tahun. Seperti yang sudah-sudah, aku mengenal
sosok Debbie dari seringnya aku online sebagai chatter.
Cerpen Sex Tante Dari Internet
Aku bisa menilai, Debbie adalah sosok yang hot dalam seks. Dengan ciri-ciri 170/65, berdada montok,
berpinggul sexy dan kelihatan sekali dia adalah seorang wanita yang suka sekali senam sehingga badannya
terasa padat berisi. Itu semua aku ketahui setelah dia kirim aku foto dan aku tahu kalau dia penganut
seks bebas juga dengan para karyawan-karyawan yang ada di surabaya, itupun aku ketahui setelah Debbie
banyak cerita tentang kehiduapn seksnya.
Singkat cerita, kita janjian untuk ketemuan, dengan catatan dia harus bawa teman karena menurut dia,
tidak pernah ada acara copy darat sendirian. Dan gilanya lagi dia sudah booking hotel, saat acara
ketemuan nanti. Itu karena supaya dia tidak ketahuan suaminya, dia pilih Hotel. Karena menurut Debbie,
Hotel adalah tempat yang paling aman.
Sesuai dengan hari yang sudah dibicarakan bersama, akhirnya aku bergegas meluncur menuju hotel yang
sudah dia booking. Setelah di depan hotel, aku berusaha menelpon dia untuk menanyakan di kamar nomor
berapa.
“Hallo Dandy, kamu ada dimana” tanya Debbie.
“Aku sudah di depan lobby, Mbak Debbie di kamar nomor berapa?”aku berusaha mencari tahu.
“Naik aja lift ke lantai 3, terus cari nomor 326,” suara Debbie dengan jelas.
“Ok Mbak, aku segera naik,” jawabku.
“Ok aku tunggu,” suara Debbie dengan ceria.
Setelah aku tutup handphone ku, aku bergegas menuju kamar yang disebut oleh Debbie.
“Tok-tok-tok” aku mengetuk pintu yag betuliskan nomor 326.
Baca JUga Cerita Sex Lain nya di CeritasexTerbaru.Net
Setelah pintu terbuka, aku sedikit terpana dengan tubuh Debbie yang tinggi semampai.
” Dandy ngapain bengong, masuk dong,” sambil menggapai lenganku.
Sesampai di dalam kamar, ternyata benar Debbie bersama dengan temannya, sesuai dengan janji dia.
“Dandy” aku ulurkan tanganku.
“Dandy, ini temenku Lucy” Debbie mengenalkan temannya dan sambari begitu, si Lucy bangkit dari duduknya
langsung menyalami aku.
Keadaan berikutnya memang sedikit kaku karena aku juga kikuk, mengingat dalam kamar itu ada kami
bertiga. Seandainya cuman berdua dengan Debbie aku lebih berani.
“Dandy, kamu nggak seperti di foto deh, sepertinya kamu lebih berisi” Debbie membuka omongannya.
“Jangan-jangan yang difoto bukan kamu” tuduh Debbie.
“Tidak kok Mbak, itu memang foto Dandy,” aku coba membela diri.
“Dy, kata Debbie kamu jago banget ya.. Ngesexnya?” tanya Lucy.
Pertanyaan itu bagaikan menghantam dadaku. Deg! jantungku terasa berhenti sekian detik.
“Mmm anu biasa kok Mbak,” jawabku gugup.
“Nggak apa-apa kok Dan, santai aja Lucy sama kok seperti Debbie” hibur Debby.
Iklan Sponsor :

Pembicaraan semakin menjurus ke arah yang berbau sex, kedua wanita sebaya ini aku tafsir merupakan
wanita-wanita yang doyan banget ngesex.
Aku sempat memutar otak dengan keadaan ini dan bertanya dalam hati, suami mereka itu gimana kok
‘menelantarkan’ istri-istri sexy begini. Apalagi Lucy, sepertinya membiarkan mataku melihat bongkahan
paha mulus di balik rok mininya. Sesekali dia merubah posisi duduknya tanpa harus riskan dengan aku yang
duduk di depannya. Disaat aku melamun tentang khayalan aku, tiba-tiba Debbie sudah berada di pangkuan
aku, jantungku berdetak semakin kencang.
Kunjungi JUga CeritaSexHot.Org
“Dy, buktikan omongan kamu di chatting selama ini,” pinta Debbie sambil menempelkan dadanya ke muka
wajahku.
Aroma parfumnya yang begitu membangkitkan gairahku mengusik adik kecilku yang menghentak-hentak dinding
CD-ku.
“Mbak” belum sempat aku selesaikan jawaban itu, bibir Debbie yang tipis segera melumat bibirku.
Aku sedikit gugup menerima serangang yang mendadak ini. Tetapi aku berusaha mengontrol keadaan aku.
Disaat bibir Debbie sedang asyik menikmati bbibirku, tanganku yang nakal mulai mengelus punggung wanita
paruh baya tersebut.
Iklan Sponsor :

Dengan kemahiran gigiku, aku melepas kancing blus belahan rendah yang ada pada dada Debbie. Sampai
akhirnya 4 kancing atas blus Debbie terbuka, dan mulailah aku bisa mengusasi keadaan. Dengan belaian
yang halus dan penuh perasaan, jari-jemariku mulai membuka pengait kancing BH Debbie.
Dengan sedikit sentuhan, ‘tess’ BH Debbie yang berwarna hitam terbuka. Dan muncullah 2 bukit yang masih
kencang didepan mukaku lengkap dengan sepasang puntingnya yang memerah. Aku bisa membaca apa yang sedang
terjadi pada diri Debbie, dengan jilatan maut lidahku membuatnya merintih,
“Ughh, geli sayang”
Jilatan lidahku yang mendarat di puting Debbie, cerpensex.com membuat wanita itu menggeliat tidak beraturan. Karena
Debbie masih menggunakan baju kantor. Tanganku semakin berani untuk mengelus pahanya yang putih mulus.
Sesekali tubuhnya yang sintal bergoyang dipangkuan aku dan sekitar 15 menit aku di posisi itu, semua
inderaku bekerja sesuai fungsi masing-masing.
Disaat aku sedang melakukan foreplay, Lucy masih duduk di tempatnya semula. Akan tetapi sekarang kedua
kakinya yang jenjang dibuka lebar sedangkan tangannya meremas buah dadanya sendiri
“Mm.. ” sesekali Lucy merintih, mendesah melihat adegan Debbie dengan aku.
Setelah 25 menit, aku mencoba menyandarkan tubuh Debbie ke dinding kamar. Posisi ini sangat
menguntungkan aku untuk mulai menikmati setiap cm tubuh Debbie. Aku lumat bibir Debbie, kemudian turun
ke lehernya dan berlanjut ke buah dadanya yang sintal. Aku menjongkokkan tubuhku untuk menjilati puser
Debbie.
“Akhh.. Dy, beri aku janjimu sayang.. Ughh,” lidahku mulai nakal menjelajahi perut Debbie.
Sampai akhirnya aku mencium aroma bunga di lubang surga Debbie. Tanpa melepas CD yang dipakai, aku
segera memainkan lidahku diatas kemaluannya. Dan bersamaan dengan itu kepala Debbie menggeleng kekanan-
kekiri, seperti iklan sampho clear yang lagi berketombe di diskotik. Dengan sentuhan perlahan, aku
melepas Debbie, karena posisinya berdiri sangat mudah sekali melepas CD warna putih berenda yang
dikenakan.
Tanganku berusaha membuka kedua kaki Debbie yang masih menggunakan sepatu hak tingginya. Sehingga
memudahkan lidahku untuk mengocok lubang kewanitaanya.Cerpen Sex
“Srupp.. Srupp, crek.. Crek” lidahku mulai menghujam vagina Debbie.
“Dy, kamu memang asyik.. Geli sekali.. Ooohh” Debbie merintih panjang saat lidahku mulai, mengulum,
menjilat dan menghisap clitorisnya yang sudah mulai membesar dan berwarna merah.
Aku mulai merasakan sesuatu akan meletup dalam diri Debbie. Dengan segala pengetahuan aku dalam ilmu
bercinta, aku angkat satu kaki Debbie keatas pangkuan pundakku sehingga lidahku bisa leluasa menikmati
cairan yang mulai meleleh di lubang surgawinya.
Dengan posisi berdiri kaki satu, aku semakin mempercepat jilatan lidahku, sampai akhirnya Debbie tidak
kuasa membendung orgasmenya.
“Dy, aku keluar.. Aakkhh” bersamaan dengan itu pula cairan kental muncrat ke wajahku.
Dan diisaat aku masih bingung untuk membasuh wajahku tiba-tiba dari belakang Lucy mengangkatku sambil
berkata
“Dy, sekarang giliranku”.
Rupanya Lucy dari awal sudah memainkan jarinya diatas clitorisnya sambil menonton adegan antara aku
dengan Debbie. Terbukti Lucy tidak lagi menggunakan CD yang tadi dikenakannya. Lucy membungkukkan
badannya ke bibir meja, sehingga belahan merah pada selangkangannya terlihat jelas dari belakang.
Bagaikan segerombolan tawon yang melihat madu, lidahkan langsung menari-nari di lubang kemaluan Lucy.
“Dy, enak.. Sekali sayang.. Akhh” Lucy merintih.
Dengan posisi aku duduk di lantai menghadap selangkangan Lucy, yang membuka lebar pahanya. Memudahkan
aku beroperasi secara maksimal untuk menekan lidahku lebih dalam, sedangkan tanganku meremas pantat Lucy
yang sexy.Cerpen Sex
Disaat aku sedang asyik menikmati lubang vagina Lucy, tiba-tiba Debbie sudah memereteli celanaku.
Sehingga adikku yang berukuran 16 cm kurang dikit dan mempunyai bentuk yang sedikit bengkok ke kiri,
menyembul keluar setelah sekian menit dipenjara oleh CD ketatku merk crocodille.
“Waow Dandy, gila banget besar sekali sayang.. Mmm” selanjutnya tidak ada suara lagi karena penisku
sudah dilahap oleh mulut Debbie yang rakus.
Aku merasakan betapa pandainya lidah Debbie menari di batang kemaluanku. Sesekali aku melepas kulumanku
di vagina Lucy, karena merasakan kenikmatan permainan oral dari mulut Debbie.
Lucy sudah mulai bocor pertahanannya dan berkata sambil mendesah,
“Dandy.. Aku.. Aku.. Mau.. Kelu.. Arr.. Aahh,” tangan Lucy yang tadinya beroperasi dibuah dadanya
sekarang menekan kepalaku dalam-dalam pada selangkangannya, seolah memohon jangan dilepas isapan
fantastis itu.
Untuk yang kedua kalinya wajahku belepotan oleh cairan wanita sebaya yang keluar dari lubang surgawi
mereka. Disaat aku sedang membasuh wajahku yang penuh cairan, tiba-tiba Debbie menarik lenganku, hingga
badanku berdiri.
“Dy, aku ingin style berdiri,” ajak Debbie sambil menarik tanganku untuk mengikuti dia berdiri.
Sambil bersandar di dinding, aku langsung mengarahkan adik kecilku dari bawah. Sehingga posisi berdiri
tersebut sempurna sekali, dan itupun ditambah posisi Debbie yang masih belum melepas sepatu hak
tingginya. Karena dengan demikian posisi Debbie lebih tinggi dari posisi aku berdiri.
“Bless” suara adik kecilku menembus belahan kecil diselangkangan Debbie
“Dy, enakk bangett.. Punyamu ” erangan Debbie.
Gerakan maju mundurku semakin mentok di pangkal vagina Debbie, hal itu disebabkan karena pantat Debbie
ditahan oleh dinding.
“Crekk.. Crekk.. Sslleepp” suara penisku menghujam keluar masuk dalam lubang vagina Debbie.
Buatku, Debbie termasuk orang yang bisa megimbangi permainan sex. Buktinya dengan posisi sulit seperti
itu, dia juga sedikit mendoyongkan tubuhnya ke dinding sehingga batang penisku benar-benar masuk semua.
Keadaan ini berlangsung sampai akhirnya di menit ke 45, Debbie berteriak
“Dyy.. Ampun.. Aku.. Mau.. Kelu.. Ar lagi.. Gila” rintih Debbie.
Tubuh Debbie mendekapku erat-erat seolah tidak mau lepas dari batang penisku yang masih menancap lubang
surgawinya. Dan sedetik kemudian tubuh Debbie merosot ke bawah dengan lunglai.
Aku berjalan menghampiri Lucy yang sedang menyandarkan tangannya untuk melihat keluar jendela.
Kesempatan itu tidak aku sia-siakan, sambil memeluk dia dari belakang, penisku yang masih kencang
menerobos liang vagina Lucy sehingga membuat dia terpekik.
“Aaowww.. Dy kamu nakal deh, aku masih capek.. Uuughh” aku tidak mempedulikan erangannya.
Seraya meremas buah dadanya yang kencang dari belakang, pinggulku mulai bergerak maju mundur. Posisi
seperti ini benar-benar membuat aku melayang, lubang Lucy yang sedikit sempit dan seret dibanding punya
Debbie. Dan hal itu
membuat aku lebih bernafsu untuk menyetubuhinya. Itu wajar karena Lucy belum punya anak walaupun sudah
menikah beberapa tahun.
Selang beberapa menit,
Baca Juga Cerita Sex Istri Temanku
“Dyy.. Aku nggak tahann.. Gila banget punya kamu terasa masuk sampai ulu hatiku.. Aaugghh,” rintih Lucy
panjang, sambil tetap menggoyang pinggulnya.
Dengan posisi setengah nungging dengan berdiri, memudahkan aku untuk memasukan penisku secara maksimal.
“Ughh.. Mbak.. Asyik banget punya Mbak” desah kenikmatanku untuk memuji kedua wanita itu sering keluar
dalam mulutku.
“Dy.. Ampunn.. Aku.. Akkhh” Lucy merintih panjang.
Lucy merapatkan pahanya sehingga penisku terasa tersedot ke dalam semua. Gila, terasa copot penisku
dibuatnya. Karena hebatnya permainan itu hingga tak terasa dinginnya AC yang ada dalam kamar itu. Aku
coba mengambil segelas air es di kulkas, Debbie yang tadi terkulai menarik tanganku. Cukup sampai sini

Cerita Ngentot Memek Aanak Smp Yang Paling Hot



pada hari jadinya sekolah kami mengadakan berbagai acara yang sangat heboh dan ga kalah seru pastinya sob! mulai dari pentas musik aneka band, aneka lomba2 seperti lomba antar kelas sampai lomba modern dance. Namun lomba modern dance ini tidak diadakan antarkelas, tetapi antarangkatan yang membuat acara ini seru adalah suporter dari masing2 kelas dan angkatan yang saling adu mulut sampai adu jotos untuk team yang mereka jagokan!biasalah anak muda seperti kami egonya lagi tinggi-tingginya
CER
Ok kembali ke acara ulang tahun sekolah gue ini dimulai dari pukul 9 pagi. Namun gue datang pukul 11 siang!hehe.. maklum lah anak bandel yang suka nyari sensasi dan sengaja gue datangnya telat hanya untuk nonton band2 ibu kota dan menyaksikan lomba modern dance saja. Dan akhirnya saat yang dinanti datang juga.
Modern dance angkatan kelas 3 yaitu angkatan gue sendiri yang beranggotakan 5 orang. Namun yang gue kenal dekat hanya melia yang memiliki nama lengkap Putri Amelia Candra. ohhh ya gw kok sudah mengenalin orang lain padahal gue aja belom kenalan!he..nama gw ryo sob nama panjangnya ga usah deh ya jelek soalnya :P
Acara pun dimulai dari penampilan kelas 1 lalu iikuti kelas 2 dan yang menjadi penutup adalah kelas 3. Mereka mulai masuk ke tengah lapangan. Pakaian yang mereka kenakan cukup seksi. Walaupun di bagian perutnya tidak terbuka. Pakaian yang mereka kenakan cukup ketat pastinya, menonjolkan payudara payudara mereka yang baru ‘tumbuh’.

Cukup membuat mata murid murid lelaki melotot. Dengan diiringi lagu-lagu techno mereka semua yang muda belia seumuran gue meliak-liukan badannya dengan seksi. Seiring lompatan atau gerakan seksi mereka payudara mereka bergoyang-goyang indah dan bergetar-getar!indahnya serasa dunia saat itu
Mata saya hanya tertuju pada melia. Selain karena wajahnya yang cantik, ia juga memiliki payudara yang cukup seksi tentunya. Rambutnya yang tergerai panjang menambah seksi tubuh indahnya. Walaupun ada pula teman 1 tim dancernya yang saya pikir cukup bohai juga.
Mulai dari payudara yang lebih besar dari melia, ia juga memiliki paha yang gempal. Namun perhatian gue tetap tertuju pada melia. Wajar aja gue merhatiin terus, menurut gue dia cewek paling seksi secara fisik maupun non.Setelah mereka bermodern dance ria & membangkitkan gairah pada laki-laki, dengan keringat bercucuran di kening, leher & bagian-bagian lainnya, mereka segera berganti baju.
melia segera menuju kelas untuk kembali mengenakn seragamnya. Seiring langkahnya berjalan, payudaranya yang baru tumbuh bergoyang-goyang. Kemudian setelah ia mengambil pakaian ganti dari tasnya, ia pun menuju ke wc untuk berganti baju.
Lalu gue ikutin dia dr belakang. Terlihat, tali branya nyeplak karena keringat yg basah ke tubuhnya. wowww sedapnyo. Setelah masuk itu, ia masuk ke kamar mandi. Tanpa ia sadari bra dan celana dalemnya yg berwarna hitam jatuh di depan pintu kamar mandi.
Gue pun langsung saja mengambil bra an cdnya yang jatuh tersebut dan langsung gue pegang. Gue pun masuk ke kamar mandi cowo dengan tujuan mau kencing tanpa maksud untuk menyembunyikan ke dua barang tersebut. Di dalam pikiran gue, gue akan berikan setelah gue kencing.
Setelah gue kencing, gue liat amelia mondar-mandir di sekitar kamar mandi. Langsung aja gue tegor,
“Nyari apa melia?”
“Eh lo ryo, ini nih gue nyari bh sm cd gue, lo lyat gak?”
“Ohhh, ini mksd lo?” Langsung gue tunjukin bra dan cdnya.
“Iya, ni dia yg gue cari. Ni lo nemu dimana?”
“Ni tdi jatoh. Lo ga tau…”
“Oh yawdh, thanks ya ryo.
“Iya sm2 melia.”
“Ywdh deh, gue mo ganti baju dulu yah. Gerah banget nih.”
“Ngapain melia?”
“Ganti baaajuuu… knp?? Mo ikuuut??” Tanya amelia nakal.
“Hhhee. Emg boleh melia??”
“Hmmm…” dia ngeliat ke sekitar. Setelah itu dia langsung nyruh masuk gue untuk 1 kamar mandi dengannya.
“Ywdh yuk masuk.”
“melia, gue mo kencing dulu yah. Lo jangan ngintip.” Langsung gue buka clana gue sambil ngebelakangin amelia. Trus kencing. dan Tiba-tiba melia berkata
“Oh my god. Gede banget ryo barang (Kontol gue) lo” Gue pun kaget.
“melia, dibilang jangan ngintip. Ko ngintip sih?”
“Hhehe. Sori ryo, abis gak sengaja… hehee boong ding, gue penasaran aja pengen liat…”
“Ah, dsar lo melia. Ywdh, ganti baju tadi katanya mo ganti baju?”
“Ywdah”Gue pun memakai clana gue lagi.
Amelia pun sibuk membuka baju dancenya. Trus celananya. Trus branya. Lalu cdnya.
Gue pun merhatiin semuanya.
“Eh ryo, jgn ngeliatin ke sini dong.” Sambil ia menutupi toketnya yg sekel dengan tangan kirinya. Trus memiawnya juga ditutupin sama cdnya yang baru dibuka.
“Hehehe. gue penasaran juga melia…”
“Penasaran??”
“Iya”
“Lo juga tadi penasaran sama barang gue kan?”
“Iya sih” sambil ia senyum-senyum.
“melia, gue mo remes2 toket lo dong. Boleh ga?”
“Ha? Tai lo ryo. Emang lo siapa gue!!”
“Bentar aja melia”
“Tapi gue juga pegang2 barang lo ya ryo? Biar adil.”
“Oh yawdah”dan gw pun ngebuka resleting gue. Nyingkap CD gue. Trus ngeluarin Kontol gue.
Gue dengan semangat ngeremes2 toket amelia yg sekel. Tapi dia agak takut2 buat megang Kontol gue.
“Knp melia? Pegang dong… gue aja udah megang toket lo nih. Sekel banget sih melia toket lo?”
“Ihh, gue baru pertama nih megang barang cowo. Hahaha.”
“Sstt. Jgn kenceng2 ktawanya…”
dan gue mencoba membawa tangannya buat megang Kontol gue secara pelan2 dan sedikit paksaan akhirnya, Kontol gue pun tersentuh oleh tangan amelia.
“Oowwhhh… kocok2 dong melia…” Pinta gue.
Dia pun agak malu2 pas mau ngocok Kontol gue.
Akhirnya pelan2 dia kocok Kontol gue. gue pun sambil ngeremes2 toket dia.
“Owwhhh… enak melia… agak kenceng dong megangnya…”
“Iya… ohh gede bgt sih ryo?? Lo dah ngaceng ya nih??”
“Iya udah lah. Secara gue ngeremes2 toket lo udah nafsu gini. Pasti dah ngaceng.”
“melia… gue isep yah toket lo??”
“Ihh, gila lo ah.”
“Bentar…”
“Ywdah… nih…” ia pun menyodorkan toketnya ke mulut gue. Tapi ia ngelepasin kocokannya dari Kontol gue.
“melia, sambil kocokin Kontol gue juga dong. Jangan berenti…”
“Uwhh… iya iya… cerewet lo ahh…” Dia pun ngocok Kontol gue agak cepet.
“Aahhhh… ohhhh… enak meliaa…” suara gue mendesah. Trus gue kenyot2 toketny.
“Ahhh… yg cepet lagi melia… oohh… uuhhh… ssshhh…” sambil gue kulum lehernya, trus ke bibirnya.
“melia, sepongin dong sebentar…”
“Ha?”
“Sepongiiin… masukin Kontol gue ke mulut lo… trus kocokin pake mulut lo…”
“Aaahhh!! Gak ahh!! Pake tangan aja yah ryo? Nnti kpn2 deh.” Amelia nolak.
“Bentar meliaa… pengen nihh…” gue memohon.
“Ah lo ryo. Ywdah, tp bentar aja ya”
“iya, sampe keluar…”
“Ahh, tp peju lo jgn dikeluarin dimulut gue!!”
“Iya, gak… nnti kalo gue dah mau muncrat gue cabut Kontol gue dari mulut lo…”
“Yaudah, maen cepet yaa. Takut dicurigain nih gue ntr sama anak2 yang laen.”
“iya” jwab gue.
Amelia pun jongkok di depan gue. Mulutnya pas banget udah berhadepan sama Kontol gue.
Gue pun menyodorkan Kontol gue ke mulutnya. Amelia pun tanpa ragu lagi membuka mulutnya lebar2. gue terus dorong semua Kontol gue masuk ke mulutnya amelia. Setelah itu dia rapetin mulutnya dan mulai menggerakan mulutnya maju mundur sambil skali2 mainin lidah dan bibirnya buat mijet2 Kontol gue.
Kontol gue kerasa agak2 anget. Trus juga ada rasa2 lembek2 enak yg berasal dari lidahnya.
Itu semua gue imbangin dengan ikut gerak2in Kontol gue maju mundur.
“Ooohh… meliaaa… enaaaaaakkk… mmmhhhhhh… ooohhh… sshhhh…” sambil gue belai2 rambutny yg ga terlalu panjang.
“Mmmhhhhh… mmmmhh… mhhhh…” amelia pun mendesah smbil terus nyepongin Kontol gue.
“Ooohhhhhhhhh… teeruusss meliaaaa… ooohhh… eeennnaaakkk… terus melia…”
“Mmhh… mmhhhh…”
“Cepetin lagii meliaaa…” pint ague.
“Mmmhhh… mhhhh… mmmhhhhhhmmhhhh…” amelia pun sedkit agak kewalahan nyepongin Kontol gue.
“Aaahhhh… ooouhhhcchhh… enak meliaaa… oowwwhhhwwwwwhhh… sshhhhhh”
Amelia pun semakin mempercepat kocokan mulutnya di mulut gue. Gue pun mengimbangin dengan memajumundurkan Kontol gue di mulutnya.
Saking terasa cepatnya. Akhirnya gue udah ngerasain kalo peju gue mau keluar.
“Aaohhh… meliaa… gue mau keluar nihhhh…”
Dengan cepat dia ngelepasin mulutnya dari Kontol gue. Trus dia berdiri dari yg sebelumnya pas nyepongin gue dalam posisi jongkok. Gue pun meraih tangan kanannya. Trus gue tuntun buat megang Kontol gue yang udah ngaceng banget krn mau keluar.
“Kocokin yang cepet melia…”
Amelia pun mengocok Kontol gue cepet. Pas dia lagi ngocokin Kontol gue, gue kissing bibirnya yang imut2, sambil kadang2 gue remes2 toketnya yang sekel gak terlalu gede.
Akhirnya setelah kira2 3 menit dikocokin pake tangannya.
“Aaarrghhhh… cchhaaaaaa… gue mauuu keluarrrrr nihh…”
“Uwwhh, ywdah keluarin aja ryo…” dia pun ngarahin Kontol gue ke wc biar peju gue nnti langsung ke buang ke lubang wc tanpa berceceran di lantai.
“Aaarghhh… oooooooooouhhhhhhhh… sssssssshhhhhhhhhhh… aaaaah… gue keluar meliaaa…” akhirnya peju gue pun keluar. Peju gue muncrat 7x. dari mulai banyak sampe keluar setetes setetes.
“Oouhwwww… gila ryo, banyak banget peju lo… duuhh kena tangan gue lagi nih…” amelia pun ngelepasin tangannya dari Kontol gue. Trus dia ngebersihin tangannya yang kena peju gue sedikit pake aer di gayung.
“Uuffhh… iya nih melia, udah lama sih gue gak colai… tapi akhirnya sekarang gue malah dicoliin sama lo… capek nih melia… melia bersihin dong peju gue nih dikit lagi pake mulut lo…” pinta gue kea ca.
“Apa?” amelia kaget.
“Jilatin dikit nih ujung Kontol gue, kan masih ad sisa2 pejunya…”
“Ih males. Gak ah. Jijik gue.”
“Yah, tanggung nih melia… dikit lagi”
“Gak. Nnti aja yah kapan2 ryo…” amelia memberi harapan.
“Huh. Dsar lo melia. Tanggung juga nih. Ywdah deh.”
“Nih gue bersihin peju lo yang di sini aja nih.” Kata Amelia sambil nyiramin aer ke dalem wc yang sebelumnya banyak peju gue.
Setelah nyiramin peju gue yang berceceran di wc, amelia pun kembali berganti baju. Begitu juga gue. Gue pun memakai celana dalem gue lagi kemudian resleting celana panjang gue.
Gue perhatiin amelia. Ia kleiatan seksi banget. Satu persatu ia kenakan pakaiannya. Mulai dari celana dalemnya yang berwana hitam. Branya yang juga berwarna hitam. Namun ia agak kesulitan saat akan mengaitkan branya. Lalu ia pun meminta tolong gue.
“ryo tolong pakein dong.” Ia pun membelakangi gue meminta mengaitkan pengait branya.
“Tapi ada syaratnya yaa…” ucap gue ngeledek.
“Syarat apaan?”
“Tebak dong”
“Hmmm apa ya. Ga tau ah! Udah cepetan pakein!!” ia pun agak sedikit ngotot.
“Itu tuh.” Gue pun menunjuk ke arah memiawnya.
“Ohh ini… lo mau ngewe sama gue?” amelia pun bertanya dengan nada agak sedikit kaget.
“Iaa, gue pengen ngewe sm lo melia… blh ga?”
“Anjjrriitt lo ryo, apa masih kurang yg skrg?”
“Kurang laaaah… gue mau nyicipin tubuh lo pake Kontol gue…”
“Aaaaaaaahhh!”
“Sssstt, jgn kenceng2 melia… Ayoo dong meliaaaa… kpn2 yaaahh?? Ga sekarang kok…” ucap gue memohon lagi.
“Gue masih virgin laaahh ryoo.”
“Ahh yakinnn lo??”
“IYA!”
“Kalo dari toket lo yg gue pegang tadi sih kayanya lo udah ga virgin deh…”
“Hah? Tau dari mana lo???”
“Ya tau laaahh, kalo toket cewe yang udah ga virgin tuh udah agak kendor sedikit, ga terlalu sekel banget…”
“Hahhha gila ya lo, kayanya udah ahli banget nih soal beginian”. Sambil dia sibuk merapikan bajunya.
“Iya dong, makanya kapan2 mau nyoba ngewe sama gue ga?”
“Hmmm gimana yaaaaa, yaa liat nanti aja deehhh”. Sambil berkaca di cermin kecil sambil merapikan rambut dan poninya.
“Yawdahhh nnti kpn2 kita coba yaa??” Ucap gue memastikan.
“Iya ahh, ywdah, gue mau balik ke anak2 dulu nih. Ntr gue dicurigain lagi ganti baju doang kok lama banget.” Dia pun membuka pintu dan keluar dari kamar mandi.
“Sipp, ati2 lo. Thankss meliaa atas handjob dan blowjob lo… Hehhhe”“Haahh, bakalan enak nih kalo seandainya nanti gue ML sama dia” Pikir gue.
dan etelah berapa menit gue keluar dari toilet tersebut perasaan menyesal pun datang menghampiri! biasalah penyesalan selalu datangnya belakangan dan ga pernah duluan! menyesal kenapa ryo? he...menyesal kenapa ya ga gue paksa melia untuk langsung aja ngajakin ngentot!hahahaha...

Cerita Seks - Cicipi Memek Kakak Kandung

Berikut Cerita Dewasa Cicipi Memek Kakak Kandung :
"Cicipi Memek Kakak Kandung"
Nike, 21 tahun, adalah mahasiswi dari salah satu Perguruan Tinggi cukup ternama di Bandung. Sangat cantik, kulit putih, tinggi badan sekitar 165 cm mungkin lebih, buah dada tidak terlalu besar tapi terlihat kenyal dan menantang dibalik kaos atau kemeja ketat yang suka dia pakai. Di kampus, Nike berpacaran dengan seniornya, Randy, 25 tahun. Mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Cantik dan ganteng. Usia hubungan mereka yang sudah cukup lama, juga karena gaya hidup mereka yang bisa dibilang bebas, mereka sudah sering melakukan hubungan badan.
"Nike, aku pengen nih?" kata Randy berbisik kepada telinga Nike suatu saat di kantin kampus.
"Dasar.. Kamu kan sudah aku kasih semalam," ujar Nike sambil mencubit tangan Randy.
"Tapi sekarang aku horny, nih..." ujar Randy sambil mengusap selangkangannya.
"Ini kan masih di kampus.. Emangnya mau main di kantin sini?" tanya Nike sambil menatap Randy.
"Kita ke aula, yuk!" ajak Randy sambil tersenyum.
"Kita tidak usah main, isepin saja punya aku, ya..." pinta Randy.
Nike tersenyum sambil bangkit. Setelah membayar jajanannya, mereka bergegas menuju aula yang memang selalu sepi kalau hari biasa. Mereka tidak langsung masuk, tapi sebentar melihat dulu situasi yang ada. Setelah dinilai aman, mereka segera masuk. Lalu mereka langsung menuju balik panggung podium. Randy menarik tangan Nike agar mendekat. Lalu sambil mengecup bibir Nike, Randy membuka sabuk dan resleting celananya. Setelah itu diperosotkan celananya sampai lutut.
"Ayo dong, sayang.. cepat isep," pinta Randy tak sabar.
Terlihat celana dalam bagian depannya sudah menggembung. Nike tersenyum lalu berjongkok.
"Tidak sabaran amat sih," ujar Nike sambil mengelus celana dalam Randy yang menggembung.
Sejurus kemudian diperosotkan celana dalam Randy sampai lutut. Kontol Randy yang sudah tegang dan tegak lalu dikocoknya perlahan sambil sesekali ujung lidah Nike menjilat lubang kontol Randy.
"Uhh..." Randy mendesah sambil menatap wajah Nike.
Tak lama mulut Nike sudah penuh mengulum kontol Randy yang besar. Jilatan dan hisapan serta kocokan tangan Nike membuat Randy terpejam dan memompa pelan kontolnya di mulut Nike.
"Ohh.. Terus sayangg.. Ohh..." desah Randy.
Selang beberapa menit, tubuh Randy mengejang. Didesakannya kepala Nike ke selangkangannya. Kontolnya agak ditekan dalam-dalam ke mulut Nike. Lalu.. Crott! Crott! Crott! Air mani Randy keluar di dalam mulut Nike. Nike dengan mendongak menatap Randy sambil menelan semua air mani Randy di mulutnya. Sambil tersenyum Nike bangkit berdiri lalu memeluk dan melumat bibir Randy. Randypun dengan hangat membalasnya..
"Sudah puas?" tanya Nike sambil merapikan pakaian Randy.
Randy tersenyum lalu mengecup bibir Nike. Merekapun keluar aula..
Suatu hari selesai jam kuliah, Randy mengantar Nike pulang. Setiba di rumah, adik kandung Nike, Anton, sedang menonton televisi.
"Kamu tidak sekolah, Ton?" tanya Nike sambil duduk di depan adiknya itu.
"Males ah.. Aku bolos hari ini?" kata Anton santai sambil tiduran di kursi dan menaikkan satu kakinya ke sandaran kursi.
"Gila kamu!" hardik Nike.
Anton tetap diam tak memberikan reaksi sambil terus menonton televisi.
"Nik, aku pulang dulu ya?" kata Randy.
"Aku harus ketemu teman nih.. Sudah janji," kata Randy sambil bangkit lalu menghampiri Nike.
"Iya deh.. Jangan nakal ya?" kata Nike.
"Iya..." kata Randy sambil mengecup pipi Nike.
"Aku pulang dulu ya, Ton..." kata Randy.
"O, iya..." kata Anton sambil tersenyum sementara kakinya tetap naik di sandaran kursi. Randypun segera pulang.
"Mama kemana sih," tanya Nike.
"Tadi sih bilangnya mau ke Mall beli sesuatu," kata Anton.
Mereka terdiam sambil menonton acara di televisi. Tiba-tiba mata Nike menoleh ke Anton ketika adiknya itu menggaruk pahanya karena gatal. Dan dengan santai, Anton menggaruk pahanya terus sampai ke pangkal paha. Celana pendeknya ikut naik seiring garukan tangan. Nike sebetulnya merasa biasa saja melihat hal itu. Tapi ketika tangan Anton agak lama menggaruk selangkangannya, mata Nike melihat sebagian celana dalam Anton menyembul. Terutama bagian depan celananya yang jadi perhatian Nike. Entah perasaan apa yang datang dalam hati Nike, yang jelas mata Nike terus tertuju ke arah selangkangan Anton walau Anton sendiri sudah selesai menggaruk dan merapikan celana pendeknya.
"Kenapa sih kamu melototin celana aku?" tanya Anton mengagetkan Nike.
"Eh.. Ihh! Aku tidak lihat apa-apa kok," kata Nike sambil memalingkan wajahnya dan pura-pura menonton televisi lagi.
"Kamu tuh horny ya lihat aku garuk selangkangan?" kata Anton sambil tertawa.
"Yee..!!" teriak Nike lalu tertawa sambil melempar Anton dengan bantal. Anton juga tertawa.
"Eh, kamu sudah pernah begini tidak dengan si Randy?" tanya Anton sambil menyelipkan jempol tangannya diantara telunjuk dan jari tengah.
"Kamu nanya apaan sih? Tau ah!" kata Nike sambil melotot.
"Aku kan cuma nanya..." kata Anton tenang.
Nike bangkit lalu menghampiri Anton. Diambilnya bantal lalu dipukulkannya ke wajah Anton.
"Nakal kamu ya!" kata Nike sambil tertawa dan terus memukulkan bantal.
Antonpun tertawa sambil mencoba merebut bantal. Ketika sudah terebut, ditariknya bantal tersebut sampai Nike ikut terjatuh menimpa badan Anton di kursi. Sesaat Tubuh Nike berada di atas tubuh Anton. Entah kenapa perasaan Nike yang tadi datang tiba-tiba datang lagi ketika tubuhnya berada di atas tubuh Anton. Apalagi ketika wajah mereka sangat berdekatan hampir bersentuhan. Mereka saling bertatapan sambil diam.
Entah gairah seperti apa yang menuntun bibir Nike mengecup dan melumat bibir Anton. Antonpun dengan hangat membalas ciuman kakaknya itu. Tangan Anton dengan lembut mengusap punggung Nike lalu turun dan mulai meremas pantat Nike. Mereka berdua terus menikmati ciuman demi ciuman dengan mata terpejam dan nafas mulai memburu.
"Pindah yuk?" bisik Nike.
"Kamar siapa?" tanya Anton.
"Kamar kamu," bisik Nike lagi.
Mereka segera bangkit lalu menuju kamar Anton. Anton, waktu itu 17 tahun, masih duduk di bangku SMA. Wajah ganteng, malah mirip dengan Nike. Sebagai pemuda yang mulai masuk pubertas, obsesinya terhadap seks sangat besar. Mulai dari bacaan, majalah dan film porno banyak dia koleksi. Di kamarnyapun banyak tertempel poster-poster porno. Di dalam kamar, mereka kembali berciuman di atas ranjang. Elusan, rabaan, dan remasan pada tubuh masing-masing sudah mulai gencar dilakukan. Anton yang baru pertama kali menyentuh wanita terlihat sangat agresif. Tangannya segera melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuh Nike. Kemudian Anton melepas pakaiannya sendiri.
"Ohh, Ton..." desah Nike ketika lidah Anton menjilati puting susunya sambil tangannya yang satu meremas buah dadanya. Anton terus memainkan buah dada Nike dengan lidah dan tangannya sementara kontolnya yang sudah tegak digesek-gesekannya ke memek Nike.
"Uhh.. Sshh..." desah Nike sambil terpejam ketika lidah Anton turun menuruni perut lalu mulai menyusuri dan menjilati selangkangannya.
"Ooww.. Mmhh..." desah Nike makin keras ketika belahan memeknya terasa hangat dan nikmat waktu lidah Anton menjilatinya. Tubuh Nike agak melengkung merasakan nikmat ketika lidah Anton menjilati kelentitnya.
"Ohh.. Cepat masukkan, Ton.. Cepatlahh..." desah Nike.
Anton menurut. Setelah mengelap mulutnya yang basah oleh cairan memek Nike, Anton segera mengangkangi tubuh Nike. Diarahkan kontolnya ke lubang memek Nike. Tangan Nike segera memegang dan membimbing kontol Anton agar bisa masuk ke memeknya. Setelah Anton menekankan kontolnya, bless.. cleb.. cleb.. Kontol Anton sudah mulai keluar masuk memek Nike. Mata Anton terpejam sambil terus menyetubuhi Nike.
"Mmhh..." desah Anton di sela-sela genjotannya.
"Ohh.. Teruss.. Teruss.. Mmhh..." desah Nike sambil memeluk tubuh adiknya itu. Anton terus memompa.
"Mmhh.. Aku capek..." bisik Anton.
"Gantian..." bisiknya lagi.
Nike mengangguk sambil tersenyum. Anton mencabut kontolnya lalu merebahkan badannya. Nike langsung bangkit lalu naik ke atas tubuh Anton dan mengarahkan lubang memeknya ke kepala kontol Anton. Kemudian dengan mata terpejam sambil memeluk tubuh Anton, pinggul Nike bergerak naik turun sesekali berputar dan menekankan memeknya keras ke kontol Anton. Desahan-desahan kenikmatan memenuhi kamar Anton yang memang sudah terhias dengan poster-poster porno menambah suasana romantis adik kakak kandung tersebut. Tak lama gerakan Nike makin cepat dan keras, tangannya mencengkram pundak Anton. Dengan mata terpejam terdengar desahan panjang dari mulut Nike.
"Ohh.. Uuhh..." desah Nike sambil mendesakkan memeknya ke kontol Anton lebih dalam. Kemudian tubuh Nike lemas.
"Sudah?" tanya Anton.
Nike mengangguk sambil tersenyum lalu turun dari badan Anton. Anton segera menaiki lagi tubuh Nike. Kembali kontolnya keluar masuk memek Nike lebih hebat karena Anton ingin segera mendapat kepuasan. Semakin lama gerakan Anton semakin cepat, sampai akhirnya dengan cepat Anton mencabut kontolnya dari memek Nike. Kemudian disodorkan kontolnya ke mulut Nike. Setelah sedikit mengelap kontol Anton yang basah, Nike segera menghisap kontol Anton sambil mengcocoknya. Tak lama kemudian Nike merasakan kontol Anton berdenyut dan terasa ada cairan hangat dan asin di lidahnya yang keluar dari kontol Anton. Anton mengejang ketika air maninya menyembur di dalam mulut Nike. Nike dengan tenang menelan semua air mani Anton, lalu menjilati sisa air mani yang ada di kepala kontol Anton sampai bersih. Anton merebahkan tubuhnya di samping tubuh Nike.
"Kamu hebat," puji Nike.
Anton tersenyum sambil mengecup pipi Nike. Kemudian mereka bangkit lalu berpakaian.
*****
Sesuai dengan cerita dari Nike, persetubuhan dengan Anton berlangsung sampai sekarang walau Nike sudah menikah dengan Randy dan dikaruniai 2 orang anak. Bahkan menurut Nike juga, satu hari menjelang pesta pernikahan dengan Randy, dia dan Anton sengaja menyempatkan diri pergi ke hotel dan menumpahkan semua kasih sayang disana selama beberapa jam sebagai tanda hadiah perkawinan. Anton juga sekarang sudah menikah, dikaruniai 1 orang anak.

Nikmatnya gadis SMP

Cerita Seks Bercinta Dengan Gadis SMP
" Cerita Seks Bercinta Dengan Gadis SMP "

Bercinta Dengan Gadis SMP - Ini cerita lama gw, waktu itu awal tahun 94. gw dapat tugas dari bos gw ke surabaya…gile bener gak nyangka jg gw yg disuruh, setau gw kantor cabang di surabaya baru buka dan yg pasti masih berantakan semuanya…

yg jd pikiran gw dimana gw mo tinggal/ngekos, masalahnya bos gw bilang gw paling lama 3 bulan di surabaya…glek !!

Gw take off dr jkt jam 06.00 pagi pake penerbangan pertama waduh hujan gerimis campur petir lg…mpot2an jg gw jadinya. untungnya pas landing di juanda cuaca dah terang, langsung aja gw pake taksi ke wtc/delta plazasurabaya tempat kantor gw..setelah urusan selesai dikantor, gw mulai tanya tempat kos sm temen gw disana. dia bilang, “itu mah gampang, skrg malam ini kamu nginep dulu ditempatku, besok kamu tinggal nempatin tempat kosnya aja.” busyet dah…rupanya temen gw dah ngatur semuanya !! thanks god….. Praying.gif

besoknya setelah jam kantor gw dianter sm temen gw ke tempat kos. heran campur bingung, ” koq tempatnya kayak rumah biasa sih mas?” tanya gw. “emang…tp yg punya rumahnya kenal baik sm sy, terus dia malah yg nawarin suruh ngekos disini.” jawab temen gw enteng.

rumah itu tempat tinggalnya mbak naniek, suaminya seorang pegawai negeri dan dia punya 3 orang anak. 2 perempuan n 1 laki2…mbak naniek sendiri punya usaha toko dipasar dekat daerah waru-sidoarjo.
“ya udah, kamu tinggal disini aja, anggap aja rumah sendiri.” kata mbak naniek halus. “makasih ya mbak..maaf kalo ngerepotin.” jawabku polos.
“ini hani ana mba yg nomer 2 biar bongsor gini dia br kelas 3 smp, yg ini dimas anak bungsu mbak br kelas 5 sd. yg nomer 1 dah kuliah di jogja.” lanjut mbak naniek. gile bener…gw lihat bodi si hani bohay abis…bemper belakang semok n dada dah nongol ky orang gede Love.gif Love.gif

dah hampir sebulan gw tinggal di rumah mbak naniek…tiap pulang kantor dg lihat si hani lg nonton tv sambil ngemil..kadang2 dia suka nanya..”koq baru pulang om!” atau “lembur terus ya om!” kujawab aja singkat “iya han…capek banget nih! mana ibu? belum pulang ya?. “sebentar lgi kali om” jawab hanipolos.

yg gw perhatiin si hani selalu pake rok mini udah gitu duduknya selenge’an lagi…paha mulusnya keliahatan ke-mana2 cuma dia cuek banget, bikin gw tambah gemes…kalo lg iseng dia suka nyamperin gw dikamar, suka tanya2 kerjaan gw atau pr sekolahnya dia. kadang gw ngerasa risih tp mbak naniek n suaminya jg tau kalo si hani suka main2 dikamar gw…tp so far no problem at all! malahan mbak naniek suka nyuruh si hani buat nemenin gw ngobrol atau ngebantuin kerjaannya dia.

suatu hari gw ijin pulang dari kantor jam 12.00 siang karena semalam gw lembur sm pagi… Yawn.gif jelas msh ngantuk coy..sampe rumah kos, koq sepi banget ya..pada kmana niy..si dimas gak kelihatan. pas gw buka pintu…eh ada si hani lg nonton tv sambil tiduran disofa…pake rok mini & tank top…glek! montok banget…! “koq dah pulang om!” tanya si hani..”iya nih..kecape’an kemarin” jawabku singkat. langsung aja gw ke kamar ganti baju. “mo makan sakarang gak om?” tanya si hani didepan pintu kamar gw. “nanti aja deh…bikin es teh manis buat om aja deh..eh si dimas mana?” tanyaku “ikut sama ibu ke toko…nih om es tehnya! mo dipijitin gak sama hani?” tanyanya polos yg bikin gw kaget…  “boleh jg nih…” pikirku

sambil mijit2 si hani nanya “om dah punya pacar belom? koq gak pernah keliahatan mo ngapel?” “udah tp jauh dijakarta!” jawabku singkat. “kalo kamu dah pacaran belom han?” gantian gw yg nanya. “ya gitu deh…ada temen sekolah, tp ga berani kesini abisnya gak boleh sm ibu klo ketahuan bisa marah2 lagian pacar hani reseh suka minta cium2 terus..!” jawabnya panjang “oh gitu ya…kan enak klo dicium pacar han” jawabku usil “iya sih tp hani ga bisa klo ciuman pake bibir…” jawab hani…”masa sih gak bisa…mo om ajarin gak?” kataku sambil nyengir

“gimana siy om?” tanya si hani polos banget “bener kamu mo om ajarin tp jgn ngomong ke ibu ya! terus jgn marah klo om keterusan..”

“iya deh..tenang aja om” sambung si hani.

wew…ini dia pucuk dicinta hornipun tiba….biasanya gw cuma bs ngebayangin bodi si hani tp sekarang gw dah siap nomplok…. Kebeneran rumah lg sepi ga ada siapa2 lg selain hani & gw.

Langsung gw mulai ngajarin dia cara cipok2 ala kadarnya…gw pegang pipinya yg halus terus gw langsung samber bibirnya yg mungil, gw kulum bibirnya terus gw olah persis seperti adonan kue…gw lihat mata si hani merem tadinya bibirnya tertutup tapi kelamaan ngebuka dikit…gw mainin lidah gw terus gw kulum lg lidahnya…persis kayak french kiss getu deh…

“kaya gitu aja han klu ciuman bibir” kataku sambil mengharap lebih. “udah kaya gitu aja om!” tanya si hani heran. “ada lg sih klo cara om biasanya seperti ini…kamu tiduran aja sini” jawabku

langsung aja gw sosor lg bibir sihani kali ini tangan gw gak mo tinggal diam, dada si hani yg montok langsung gw grepe2 ma tangan kiri n tangan kanan gw mulai ngejelajah pahanya yg montok.dari bibir gw langsung sosor lehernya dan gak lupa kuping si hani…gw kulum abis. ‘geli om…..hhmmhhh!” kata si hani pendek campur melenguh. dada si hani gw remes abis sampe ga ada sisa. tangan gw mulai masuk ke bajunya dia….aje gile!!! pentil mungil nan lucunya dah bangun tanda horni, langsung aja gw pelintir kanan-kiri….”mmhhhh…sshhhhh….ahhhh om!” yang keluar dari mulut hani cuma itu. spontan gw isep2 pentilnya si hani, tangan dia megangin kepala gw sesekali ngejambak rambut gw tanda kegelian…tangan gw mulai turun ke selangkangannya dia, wew…ternyata msh belom ada jeminya vegi-nya dah mulai agak becek dikit. gw mainin kacangya wah si hani msh orisinil rupanya..gw pelorotin celana dalam warna putihnya…”jgn om, hani malu tau…!” pintanya “gak apa2 han, biar kamu nanti tau” jawabku bokis…sengaja gw ga buka roknya sm bajunya…ga pake tedeng aling2 lg gw langsung jilat vegi-nya si hani yg dah becek banget…wuih…wangi-nya khas banget.

“sshhhhhh…ahhhhhhh…geli om! sssshhhhhh…ooohhhhhh!” rintih si hani yg kadang agak keras tapi bodo amat gak ada orang ini pikirku.

warna vegi-nya yng msh merah main nambah horni gw..jilat terus sampe kedalem2…
tiba2 kaki si hani2 ngejepit kepala gw…”hmhhhhhhh…sssshhhhhhh…ohhhhhh…!” cuma itu yg keluar dari mulut si hani sambil ngangkat pantat sedikit tanda klimaks…gak pake nunggu langsung gw jilat habis cairan putih khas martabak vegi si hani…..gurih jg !!

“knp han? gmn rasanya? mo lg gak?” tanyaku “td pengen kencing om! habis gak kuat nahannya! udah ah om geli banget sih…” jawab hani

“sekali lg deh ya….yg ini lain lg han!” kataku sambil tiduran disampinya “lain gmn om? tanya hani penasaran “kamu tiduran aja ya!” jawabku

Si hani nurut aja tiduran…terus gw renggangin kakinya..waduh..vegi-nya si hani imut banget, itu yg bikin gw gak tahan..gw gak mo kelewatan nyodok vegi orisinil kayak gini nih…. gw buka celana pendek gw…si hani melongo lihat gw gak pake celana…tapi dia gak bisa ngomong apa2 lg, kepalang tanggung kali…kaki kiri si hani gw angkat n gw taruh di pundak…trus gw tuntun mr.p gw ke vegi-nya si hani…busyet…rapet banget….”ah sakit om….pelan2 aja ya..ssshhhhhh!? rintih si hani. keringet gw dah ngucur sanking semangatnya….gw sodok lg, masih belum bisa si hani melenguh lg….”mmmmhhhh…sssshhhhhh…aaahhhhh!” gw tarik lg trus gw sodok lg sampe bener masuk e vegi-nya si hani….”bleeeeessssss….” sampe kerasa banget ngedobrak pintu vegi si hani. “aaaahhhhh….aaahhhhh….sssshhhhhhh….oooohhhh” si hani ngejerit sedikit langsung aja gw tutup mulutnya pake tangan sambil tidak lupa genjoooootttttt teruussssss….!!! gile bener….lobang si hani bener2 sempit kaya gang senggol! disodok sm mr.p gw kayaknya gak muat kali….terus gw lihat ada bercak warna merah agak pink yg nempel di mr.p gw….sorry hani, you have lost your virginity!!! otomatis ml sm amatiran begini gw yang repot…setelah gw genjot diberbagai posisi si hani cuma bisa melenguh sambil megangin tangan gw atau seprai kasur…bibirnya selalu digigit matanya merem melek…tapi gw dah gak peduli….lalu si hani ngangkat pantatnya lagi pahanya coba ngejepit badan gw “ssshhhhhh…oooohhhhh…om hhaannnni gaaaak taaaahhhann laaaggi.. hhhmmhhhhhh.aaahhhhh!” lagi2 si hani muncrat mr.p gw yg belepotan ma oli si hani gw cabut dulu…sedot lagi bleh…..waduh…skrg gw lihat vegi-nya si hani ada lobangnya…nganga lagi… Hmmmph.gif setelah itu gw sodok lg, kali ini gak susah banget kayak yg pertama. tapi skrg gw pake gaya doggie style tp gak lama si hani dah gak tahan lg…..muncrat, terus gw suruh dia telentang lg..kali ini misionaris style, yg pasti deep penetration gw gak mau lama2 lg kasihan jg si hani…sambil gw genjot tangan gw ngeremes nenen & pentilnya si hani, terus gw isep. si hani dah gak bs ngapa2in lg selain “aahhhhh…..ooohhhhhh…sssssshhhhhhh…mmmmhhhhhhh”

Gak lama setelah itu mr.p terasa mau klimaks….genjotan gw cepetin dikit…tapi tiba2 si hani ngejepit badan gw lg…waduh…”bisa2 klimaks bareng nih..tp kalo muncrat didalem bisa berabe…ah bodo amat gmana nanti aja! paling gw beliin obat anti hamil aja di apotik” pikirku gampang.
“aahhh…..om..hhanni gakk kuat naahhaan laaggi nnihh..!” rintih si hani yang kali ini hampir gak kedengaran. “iya han..om jg dah gak tahan nih…” terus gw genjot…gak lama kemudian….”ooohhhh…” gw mau tarik mr.p gw tp kaki si hani malah ngejepit pinggul gw, rupanya dia jg klimaks…”oohhhhh…ssshhh…!” kontan aja gw gak bisa ngapa2in…crrrroooottttt…cccrrrooootttt…ccrrrroooootttt….oli gw dah keluar dulu, ya udah tanggung gw jeblosin lagi ke vegi-nya si hani….ccroooootttt…crroottt crooott…busyet kayaknya vegi-nya si hani banjir sm cairan gw.

Napas gw ngos2an banget sambil tiduran disamping si hanni, gw belai rambutnya sesekali gw raba lagi nenennya…”han, kamu gak pa2 kan?” tanyaku “gak pa2 om! enak jg sih tp ininya hani agak perih nih…ntar jgn bilang sama ibu ya om!” jawab hani
“kalo km mo kayak gini lg tinggal bilang sm om ya!” kataku “iya om…kalo besok bisa gak om?” jawabnya polos….busyet nih anak, ke’enakan rupanya…

Setelah pake baju lagi si hani ketiduran dikamar gw…”waduh gimana nih klo ibunya datang?” setelah gw beresin kamar gw langsung aja gw ke ruang tamu nonton tv sambil tiduran…badan gw cape banget tp gak bisa tidur jg…

Dah agak sorean, mba naniek datang…dia heran gw tiduran di sofa…”tumben dah pulang de? koq tiduran disofa?” tanya mbak niniek. “iya mbak, td saya ijin pulang kantor, pas smpe rumah si hani lg tiduran tuh dikamar sambil denger tape” jawabku datar. “biar aja deh mbak biar saya tiduran disofa dulu” tambahku sama mbak naniek.

Lancar……gak ada masalah….sejak itu selama gw disurabaya kebutuhan buat mr.p gw jd mudah dan murah. malahan si hani suka diem2 tidur dikamar gw smpe pagi yang pasti gw sikat dulu…

Nikmatnya Dibelay om...om,,,,

Namaku Karina, usiaku 17 tahun dan aku adalah anak kedua dari pasangan Menado-Sunda. Kulitku putih, tinggi sekitar 168 cm dan berat 50 kg. Rambutku panjang sebahu dan ukuran dada 36B. Dalam keluargaku, semua wanitanya rata-rata berbadan seperti aku, sehingga tidak seperti gadis-gadis lain yang mendambakan tubuh yang indah sampai rela berdiet ketat. Di keluarga kami justru makan apapun tetap segini-segini saja.
Suatu sore dalam perjalanan pulang sehabis latihan cheers di sek olah, aku disuruh ayah mengantarkan surat-surat penting ke rumah temannya yang biasa dipanggil Om Robert. Kebetulan rumahnya memang melewati rumah kami karena letaknya di kompleks yang sama di perumahan elit selatan Jakarta.

Om Robert ini walau usianya sudah di akhir kepala 4, namun wajah dan gayanya masih seperti anak muda. Dari dulu diam-diam aku sedikit naksir padanya. Habis selain ganteng dan rambutnya sedikit beruban, badannya juga tinggi tegap dan hobinya berenang serta tenis. Ayah kenal dengannya sejak semasa kuliah dulu, oleh sebab itu kami lumayan dekat dengan keluarganya.

Kedua anaknya sedang kuliah di Amerika, sedang istrinya aktif di kegiatan sosial dan sering pergi ke pesta-pesta. Ibu sering diajak oleh si Tante Mela, istri Om Robert ini, namun ibu selalu menolak karena dia lebih senang di rumah.

Dengan diantar supir, aku sampai juga di rumahnya Om Robert yang dari luar terlihat sederhana namun di dalam ada kolam renang dan kebun yang luas. Sejak kecil aku sudah sering ke sini, namun baru kali ini aku datang sendiri tanpa ayah atau ibuku. Masih dengan seragam cheers-ku yang terdiri dari rok lipit warna biru yang panjangnya belasan centi diatas paha, dan kaos ketat tanpa lengan warna putih, aku memencet bel pintu rumahnya sambil membawa amplop besar titipan ayahku.

Ayah memang sedang ada bisnis dengan Om Robert yang pengusaha kayu, maka akhir-akhir ini mereka giat saling mengontak satu sama lain. Karena ayah ada rapat yang tidak dapat ditunda, maka suratnya tidak dapat dia berikan sendiri.

Seorang pembantu wanita yang sudah lumayan tua keluar dari dalam dan membukakan pintu untukku. Sementara itu kusuruh supirku menungguku di luar. Ketika memasuki ruang tamu, si pembantu berkata, "Tuan sedang berenang, Non. Tunggu saja di sini biar saya beritahu Tuan kalau Non sudah datang." "Makasih, Bi." jawabku sambil duduk di sofa yang empuk.

Sudah 10 menit lebih menunggu, si bibi tidak muncul-muncul juga, begitu pula dengan Om Robert. Karena bosan, aku jalan-jalan dan sampai di pintu yang ternyata menghubungkan rumah itu dengan halaman belakang dan kolam renangnya yang lumayan besar. Kubuka pintunya dan di tepi kolam kulihat Om Robert yang sedang berdiri dan mengeringkan tubuh dengan handuk.

"Ooh.." pekikku dalam hati demi melihat tubuh atletisnya terutama bulu-bulu dadanya yang lebat, dan tonjolan di antara kedua pahanya. Wajahku agak memerah karena mendadak aku jadi horny, dan payudaraku terasa gatal. Om Robert menoleh dan melihatku berdiri terpaku dengan tatapan tolol, dia pun tertawa dan memanggilku untuk menghampirinya.

"Halo Karin, apa kabar kamu..?" sapa Om Robert hangat sambil memberikan sun di pipiku. Aku pun balas sun dia walau kagok, "Oh, baik Om. Om sendiri apa kabar..?" "Om baik-baik aja. Kamu baru pulang dari sekolah yah..?" tanya Om Robert sambil memandangku dari atas sampai ke bawah. Tatapannya berhenti sebentar di dadaku yang membusung terbungkus kaos ketat, sedangkan aku sendiri hanya dapat tersenyum melihat tonjolan di celana renang Om Robert yang ketat itu mengeras.

"Iya Om, baru latihan cheers. Tante Mella mana Om..?" ujarku basa-basi. "Tante Mella lagi ke Bali sama teman-temannya. Om ditinggal sendirian nih." balas Om Robert sambil memasang kimono di tubuhnya. "Ooh.." jawabku dengan nada sedikit kecewa karena tidak dapat melihat tubuh atletis Om Robert dengan leluasa lagi. "Ke dapur yuk..!"

"Kamu mau minum apa Rin..?" tanya Om Robert ketika kami sampai di dapur. "Air putih aja Om, biar awet muda." jawabku asal. Sambil menunggu Om Robert menuangkan air dingin ke gelas, aku pindah duduk ke atas meja di tengah-tengah dapurnya yang luas karena tidak ada bangku di dapurnya. "Duduk di sini boleh yah Om..?" tanyaku sambil menyilangkan kaki kananku dan membiarkan paha putihku makin tinggi terlihat. "Boleh kok Rin." kata Om Robert sambil mendekatiku dengan membawa gelas berisi air dingin.

Namun entah karena pandangannya terpaku pada cara dudukku yang menggoda itu atau memang beneran tidak sengaja, kakinya tersandung ujung keset yang berada di lantai dan Om Robert pun limbung ke depan hingga menumpahkan isi gelas tadi ke baju dan rokku. "Aaah..!" pekikku kaget, sedang kedua tangan Om Robert langsung menggapai pahaku untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh. "Aduh.., begimana sih..? Om nggak sengaja Rin. Maaf yah, baju kamu jadi basah semua tuh. Dingin nggak airnya tadi..?" tanya Om Robert sambil buru-buru mengambil lap dan menyeka rok dan kaosku.

Aku yang masih terkejut hanya diam mengamati tangan Om Robert yang berada di atas dadaku dan matanya yang nampak berkonsentrasi menyeka kaosku. Putingku tercetak semakin jelas di balik kaosku yang basah dan hembusan napasku yang memburu menerpa wajah Om Robert. "Om.. udah Om..!" kataku lirih. Dia pun menoleh ke atas memandang wajahku dan bukannya menjauh malah meletakkan kain lap tadi di sampingku dan mendekatkan kembali wajahnya ke wajahku dan tersenyum sambil mengelus rambutku.

"Kamu cantik, Karin.." ujarnya lembut. Aku jadi tertunduk malu tapi tangannya mengangkat daguku dan malahan menciumku tepat di bibir. Aku refleks memejamkan mata dan Om Robert kembali menciumku tapi sekarang lidahnya mencoba mendesak masuk ke dalam mulutku. Aku ingin menolak rasanya, tapi dorongan dari dalam tidak dapat berbohong. Aku balas melumat bibirnya dan tanganku meraih pundak Om Robert, sedang tangannya sendiri meraba-raba pahaku dari dalam rokku yang makin terangkat hingga terlihat jelas celana dalam dan selangkanganku.

Ciumannya makin buas, dan kini Om Robert turun ke leher dan menciumku di sana. Sambil berciuman, tanganku meraih pengikat kimono Om Robert dan membukanya. Tanganku menelusuri dadanya yang bidang dan bulu-bulunya yang lebat, kemudian mengecupnya lembut. Sementara itu tangan Om Robert juga tidak mau kalah bergerak mengelus celana dalamku dari luar, kemudian ke atas lagi dan meremas payudaraku yang sudah gatal sedari tadi.

aku melenguh agak keras dan Om Robert pun makin giat meremas-remas dadaku yang montok itu. Perlahan dia melepaskan ciumannya dan aku membiarkan dia melepas kaosku dari atas. Kini aku duduk hanya mengenakan bra hitam dan rok cheersku itu. Om Robert memandangku tidak berkedip. Kemudian dia bergerak cepat melumat kembali bibirku dan sambil french kissing, tangannya melepas kaitan bra-ku dari belakang dengan tangannya yang cekatan.

Kini dadaku benar-benar telanjang bulat. Aku masih merasa aneh karena baru kali ini aku telanjang dada di depan pria yang bukan pacarku. Om Robert mulai meremas kedua payudaraku bergantian dan aku memilih untuk memejamkan mata dan menikmati saja. Tiba-tiba aku merasa putingku yang sudah tegang akibat nafsu itu menjadi basah, dan ternyata Om Robert sedang asyik menjilatnya dengan lidahnya yang panjang dan tebal. Uh.., jago sekali dia melumat, mencium, menarik-narik dan menghisap-hisap puting kiri dan kananku.

Tanpa kusadari, aku pun mengeluarkan erangan yang lumayan keras, dan itu malah semakin membuat Om Robert bernafsu. "Oom.. aah.. aah..!" "Rin, kamu kok seksi banget sih..? Om suka banget sama badan kamu, bagus banget. Apalagi ini.." godanya sambil memelintir putingku yang makin mencuat dan tegang. "Ahh.., Om.. gelii..!" balasku manja.

"Sshh.. jangan panggil 'Om', sekarang panggil 'Robert' aja ya, Rin. Kamu kan udah gede.." ujarnya. "Iya deh, Om." jawabku nakal dan Om Robert pun sengaja memelintir kedua putingku lebih keras lagi. "Eeeh..! Om.. eh Robert.. geli aah..!" kataku sambil sedikit cemberut namun dia tidak menjawab malahan mencium bibirku mesra.

Entah kapan tepatnya, Om Robert berhasil meloloskan rok dan celana dalam hitamku, yang pasti tahu-tahu aku sudah telanjang bulat di atas meja dapur itu dan Om Robert sendiri sudah melepas celana renangnya, hanya tinggal memakai kimononya saja. Kini Om Robert membungkuk dan jilatannya pindah ke selangkanganku yang sengaja kubuka selebar-lebarnya agar dia dapat melihat isi vaginaku yang merekah dan berwarna merah muda.

Kemudian lidah yang hangat dan basah itu pun pindah ke atas dan mulai mengerjai klitorisku dari atas ke bawah dan begitu terus berulang-ulang hingga aku mengerang tidak tertahan. "Aeeh.. uuh.. Rob.. aawh.. ehh..!" Aku hanya dapat mengelus dan menjambak rambut Om Robert dengan tangan kananku, sedang tangan kiriku berusaha berpegang pada atas meja untuk menopang tubuhku agar tidak jatuh ke depan atau ke belakang.

Badanku terasa mengejang serta cairan vaginaku terasa mulai meleleh keluar dan Om Robert pun menjilatinya dengan cepat sampai vaginaku terasa kering kembali. Badanku kemudian direbahkan di atas meja dan dibiarkannya kakiku menjuntai ke bawah, sedang Om Robert melebarkan kedua kakinya dan siap-siap memasukkan penisnya yang besar dan sudah tegang dari tadi ke dalam vaginaku yang juga sudah tidak sabar ingin dimasuki olehnya.

Perlahan Om Robert mendorong penisnya ke dalam vaginaku yang sempit dan penisnya mulai menggosok-gosok dinding vaginaku. Rasanya benar-benar nikmat, geli, dan entah apa lagi, pokoknya aku hanya memejamkan mata dan menikmati semuanya. "Aawww.. gede banget sih Rob..!" ujarku karena dari tadi Om Robert belum berhasil juga memasukkan seluruh penisnya ke dalam vaginaku itu. "Iyah.., tahan sebentar yah Sayang, vagina kamu juga sempitnya.. ampun deh..!" Aku tersenyum sambil menahan gejolak nafsu yang sudah menggebu.

Akhirnya setelah lima kali lebih mencoba masuk, penis Om Robert berhasil masuk seluruhnya ke dalam vaginaku dan pinggulnya pun mulai bergerak maju mundur. Makin lama gerakannya makin cepat dan terdengar Om Robert mengerang keenakan. "Ah Rin.. enak Rin.. aduuh..!" "Iii.. iyaa.. Om.. enakk.. ngentott.. Om.. teruss.. eehh..!" balasku sambil merem melek keenakan.

Om Robert tersenyum mendengarku yang mulai meracau ngomongnya. Memang kalau sudah begini biasanya keluar kata-kata kasar dari mulutku dan ternyata itu membuat Om Robert semakin nafsu saja. "Awwh.. awwh.. aah..!" orgasmeku mulai lagi. Tidak lama kemudian badanku diperosotkan ke bawah dari atas meja dan diputar menghadap ke depan meja, membelakangi Om Robert yang masih berdiri tanpa mencabut penisnya dari dalam vaginaku. Diputar begitu rasanya cairanku menetes ke sela-sela paha kami dan gesekannya benar-benar nikmat.

Kini posisiku membelakangi Om Robert dan dia pun mulai menggenjot lagi dengan gaya doggie style. Badanku membungkuk ke depan, kedua payudara montokku menggantung bebas dan ikut berayun-ayun setiap kali pinggul Om Robert maju mundur. Aku pun ikut memutar-mutar pinggul dan pantatku. Om Robert mempercepat gerakannya sambil sesekali meremas gemas pantatku yang semok dan putih itu, kemudian berpindah ke depan dan mencari putingku yang sudah sangat tegang dari tadi.

"Awwh.. lebih keras Om.. pentilnya.. puterr..!" rintihku dan Om Robert serta merta meremas putingku lebih keras lagi dan tangan satunya bergerak mencari klitorisku. Kedua tanganku berpegang pada ujung meja dan kepalaku menoleh ke belakang melihat Om Robert yang sedang merem melek keenakan. Gila rasanya tubuhku banjir keringat dan nikmatnya tangan Om Robert di mana-mana yang menggerayangi tubuhku.

Putingku diputar-putar makin keras sambil sesekali payudaraku diremas kuat. Klitorisku digosok-gosok makin gila, dan hentakan penisnya keluar masuk vaginaku makin cepat. Akhirnya orgasmeku mulai lagi. Bagai terkena badai, tubuhku mengejang kuat dan lututku lemas sekali. Begitu juga dengan Om Robert, akhirnya dia ejakulasi juga dan memuncratkan spermanya di dalam vaginaku yang hangat.

"Aaah.. Riin..!" erangnya. Om Robert melepaskan penisnya dari dalam vaginaku dan aku berlutut lemas sambil bersandar di samping meja dapur dan mengatur napasku. Om Robert duduk di sebelahku dan kami sama-sama masih terengah-engah setelah pertempuran yang seru tadi.

"Sini Om..! Karin bersihin sisanya tadi..!" ujarku sambil membungkuk dan menjilati sisa-sisa cairan cinta tadi di sekitar selangkangan Om Robert. Om Robert hanya terdiam sambil mengelus rambutku yang sudah acak-acakan. Setelah bersih, gantian Om Robert yang menjilati selangkanganku, kemudian dia mengumpulkan pakaian seragamku yang berceceran di lantai dapur dan mengantarku ke kamar mandi.

Setelah mencuci vaginaku dan memakai seragamku kembali, aku keluar menemui Om Robert yang ternyata sudah memakai kaos dan celana kulot, dan kami sama-sama tersenyum. "Rin, Om minta maaf yah malah begini jadinya, kamu nggak menyesal kan..?" ujar Om Robert sambil menarik diriku duduk di pangkuannya. "Enggak Om, dari dulu Karin emang senang sama Om, menurut Karin Om itu temen ayah yang paling ganteng dan baik." pujiku. "Makasih ya Sayang, ingat kalau ada apa-apa jangan segan telpon Om yah..?" balasnya. "Iya Om, makasih juga yah permainannya yang tadi, Om jago deh." "Iya Rin, kamu juga. Om aja nggak nyangka kamu bisa muasin Om kayak tadi." "He.. he.. he.." aku tersipu malu.

"Oh iya Om, ini titipannya ayah hampir lupa." ujarku sambil buru-buru menyerahkan titipan ayah pada Om Robert. "Iya, makasih ya Karin sayang.." jawab Om Robert sambil tangannya meraba pahaku lagi dari dalam rokku. "Aah.. Om, Karin musti pulang nih, udah sore." elakku sambil melepaskan diri dari Om Robert. Om Robert pun berdiri dan mencium pipiku lembut, kemudian mengantarku ke mobil dan aku pun pulang.

Di dalam mobil, supirku yang mungkin heran melihatku tersenyum-senyum sendirian mengingat kejadian tadi pun bertanya. "Non, kok lama amat sih nganter amplop doang..? Ditahan dulu yah Non..?" Sambil menahan tawa aku pun berkata, "Iya Pak, dikasih 'wejangan' pula.." Supirku hanya dapat memandangku dari kaca spion dengan pandangan tidak mengerti dan aku hanya membalasnya dengan senyuman rahasia. He..he..he..

Ayah ku Hebat

Aku masih teringat betul ketika aku masih kecil ayah selalu yang mengurusku,
walau ayah sebetulnya hanyalah ayahku tiri, tetapi sayangnya kepadaku betul2
melebihi ayah sendiri.
Dari umur 7 bulan aku diurusnya, dimandikan, disuapin pokoknya diurus selayaknya
seorang ibu mengurus anaknya, ini disebabkan mama-ku bekerja dikantor dan ayah
berwiraswasta.
Yang aku ingat betul kalau tidur aku selalu minta dikeloni ayah, hal itu sampai
aku umur 12 tahun, bila ayah tidur aku didekapnya dan pada umurku yang ke 9 tahun
aku merasakan didekap dan disayang sebab mem*kku selalu dielus-elus ayah.
Sewaktu aku umur 11 tahun dan aku duduk dikelas 6 SD, aku minta diajari ayah matematika
dan ayah selalu mengajariku, tetapi pada malam itu ayah memegangi mem*kku dan rasanya
betul2 enak sekali, aku betul merasakan nikmat sampai keluar cairan dari mem*kku
sehingga membasahi celana dalamku bahkan sampai kepahaku, dengan sayangnya ayah
menyekanya dengan sapu tangannya lalu saya disuruhnya istirahat tidur.
Bangun pagi kepalaku pusing dan berat, sampai aku membolos sekolas, aku betul2 merasakan
sesuatu yang belum pernah aku rasakan semalam.
Semenjak itu aku semakin dekat dengan ayah dan mersa lebih menyayanginya, bahkan aku
belum tidur sebelum ayahku mengajakku tidur.
Pada suatu saat seperti biasanya aku diajak berenang aloe ayah dan aku masih taraf belajar
aku diajari ayah berenang tetapi ayah saya minta memegang pahaku dan seperti biasa ayah
memegang mem*kku, hal tersebut aku nikmati, jadi bukan belajar renang tetapi aku betul2
menikmati rabaan ayahku.
Selesai berenang aku diajak ayah kekamar ganti pakaian, aku telanjang bugil (maklum anak
kecil), ayah lalu mengelap badanku dengan handuk, seluruh badan dilap sampai kering dan tiba2
aku disuruh duduk dibangku, kakiku dibuka ayah mem*kku diraba aduh enaknya dan cairan mulai
keluar dari mem*kku, lalu ayah jongkok dijilatinya mem*kku, aaaccchhhhh…..aaaaacchhhhh..
aku merasakan lebih enak, yang akhirnya badanku terasa seperti melayang sampai2 aku dekap
kepala yahku, aaacchhhh, ayaaaahhhh.
Sewaktu aku mulai masuk SMP aku kalu berangkat bersama-sama ayah, sebab arahnya satu jalan
kearah tempat kerja ayahku, setiap pagi aku betul2 senang sebab sambil menyetir mobil tangan
ayah selalu mengelus-elus pahaku, addduuuuhhhh betul2 enak.
Pada umurku yang ke 14 kebetulan mama-ku pergi keluar kota menengok saudaranya yang baru beli
rumah, aku berdua dengan ayah dirumah.
Waktu malam hujan turun deras sekali dan aku merasa takut lalu aku minta ayah menemaniku tidur
dikamarku, wah aku betul2 merasa aman dalam dekapan ayahku, sampai aku tertidur pulas, aku mera-
sakan mem*kku ada yang mengelus, betul2 enak dengan rambut mem*kku yang masih baru numbuh tipis
aku terbangun tetapi diam saja sebab aku tahu ayahlah yang meraba.
Semakin lama semakin enak, sampai2 cairan dimem*kku keluar aduh aku betul2 tersiksa rasanya, aku
beranikan diriku aku raba kont*l ayahku, aduh aku kaget betul2 besar sekali, baru sekali inilah
aku megang kont*l.
Dengan sabar bajuku dibuka ayah (sebab kalau tidur aku tidak pernah pakai BH, walaupun tetekku masih
kecil) setelah terbuka leherku mulai dicium ayah dan aku betul2 terangsang, tahu2 tetekku diciumnya
aduh enaknya eeehhh malah dihisap aduh maakkk!! aku tak tahan, tanpa aku sadari keluar suara dari
mulutku aaaaccchh, uuugghhh, aaaaacccchhhh.
Rupanya ayahku jauh berpengalaman, di tariknya CD ku pelan2 dan setelah terbuka sampai aku betul2 bugil
pelan2 dari toket yang dicium turun ke perut terus ke paha teruusss pelan2 dibukanya kakiku yang kecil
dengan sayang dijilatinya mem*kku, aku tarik rambut ayah saking enaknya dan ayah pun tahu aku mulai
merasakan lalu posisinya dirubah kakiku dikangkangkan dan pelan2 kepala kont*lnya digosok-gosokkan
dibibir mem*kku aduuuuuhhhh aaaayyyaaaaahhhhh, rintihanku dan pelan2 ditekannya kont*l ayah kelubang
mem*kku aduh sakit rasanya, lalu digosokkan lagi setelah aku terangsang lalu ditekannya lagi, lama2
sssrrrreettt kepala kont*l ayah masuk, sakit ayah rintihku dan ayah mencabutnya lagi lalu digosok-gosok
lagi sampai aku terangsang lagi dan ditekannya lagi, ber-kali2 hal tersebut dilakukan ayah, lama2 aku betul2
merasakan enak yang selama ini belum pernah aku rasakan, yang akhirnya aku menggelinjang dan kupeluk ayah
aaaayyyyyaaaahhhhh, uuuggghhh, aaayyyyaaahhh, aaaaccchhhh aaayyyaaahhh eeeennnaaaak!!!!! dan terasa hangat
didalam mem*kku, rupanya semprotan air mani ayah.
Aku terasa ngantuk sekali, lama kont*l ayah didalam mem*kku setelah mengecil baru ayah cabut dan dijilatinya
mem*kku, sampai aku terangsang lagi aduh ayah Devie minta lagi, pintaku , ayahpun melayaniku lagi, aduh enak
ayah, sampai2 aku tertidur dalam entotan ayahku.
Pagi aku bangun pakaianku sudah terpakai dibadan, rupanya ayah semalam yang mengenakannya dan ayah sudah membuat-
kan minum hangat untukku serta sarapan pagi, kebetulan hari itu hari minggu, setelah minum dan makan aku ajak
ayahku sayang tidur lagi dan terjadi lagi seperti semalam.
Jadi selam mama pergi kami selalu melakukan dengan ayah, demikian juga setelah mama pulang kami masih sering
sembunyi2 melakukan.
Sekarang aku sudah 16 tahu dan kelas 2 SMU akan naik ke kelas 3, masih aku sering minta ayah melakukan itu untukku
dan ayah tidak pernah menolaknya.
Terima kasih ayah ku sayang, engkau telah membesarkanku dan engkau pulalah yang mendewasakan ku, aku sulit me-
lupakan.
Powered by Blogger.